Kalaumau beli ban secara kredit pun bisa dilayani di toko ini. Platinum Tires & Rims JL. Raya Jati Waringin No. 266 Jatiwaringin Pondok Gede, Kota Bekasi Telp: 0811 9621 2495 / 0811 9621 2496 / 0811 9621 2497 >>> 10 Pilihan Toko Ban Mobil Bandung yang Murah. 4. Espede Ban Bekasi. Juga menjadi distributor resmi ban Dunlop Sellban forklift gajah tunggal bridgestone cheap ,Best quality with affordable price from Indonesia's best distributors , factory and suppliers only at Download Indotrading App. Distributor Ban Forklift Gajah Tunggal Bridgestone, Supplier, Dealer, Agent, Importer, We have the most complete database and the lowest price Karenaproduk ban Gajah Tunggal yang tersedia di hadir dengan barang yang terdiri dalam berbagai tipe serta dengan pilihan model dan ukuran ban yang variatif pilihannya. Supplier Ban Gajah Tunggal Termurah. Ralali.com saat ini juga menjadi supplier ban Gajah Tunggal resmi dengan memberikan harga ban yang paling murah. Dimana Yakni fungsional dengan minim fitur, layoutnya pun sederhana dan kurang menggugah. Bentuk setirnya pun jadul seperti halnya Toyota Kijang lawas yang lahir di tahun 1990-an dengan dua buah spoke yang kaku. Bagi kami, interior dari Toyota Dyna LT 2017 ini masih dapat dibuat lebih modern lagi. AkibatPerang Rusia-Ukraina, Ekspor Karet dan Barang dari Karet Melempem. Bagaimana Nasib Industri Ban? Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor karet dan barang dari karet pada Maret 2022 hanya sebesar US$600.000, turun dari bulan sebelumnya US$7,3 juta. Adapun,. KGN62ER. JAKARTA. - Dalam sebuah pengembangan usaha, brand atau merek punya peran yang sangat penting. Semakin besar brand produk sebuah perusahaan itu, tentu akan menjadi aset tak terwujud paling bernilai. Sebuah brand juga berpengaruh kuat dalam penjualan sebuah produk perusahaan, seperti contohnya Gajah Tunggal Gajah Tunggal Tbk sebagai pemilik brand Gajah Tunggal berhasil meraih penghargaan Top 100 Most Valuable and Strongest Indonesian Brands 2021’ dari Brand Finance yakni konsultan penilaian merk indepen dunia yang berdiri sejak 1996 melalui Brand Finance Indonesia. Acara penganugerahan Top 100 Indonesian Most Valuable Brand’ sendiri digelar secara live streaming. Baca juga Begini Cara Benar Melakukan Rotasi Ban Mobil “Selamat kepada PT. Gajah Tunggal Tbk, meraih prestasi pada kategori Top 100 Indonesian Most Valuable Brand GOLD’,” ucap Jimmy Halim, Managing Director Brand Finance Indonesia dalam ucapan tertulisnya kepada PT Gajah Tunggal Tbk. Jimmy juga berharap di tahun 2022 Brand Gajah Tunggal bisa mencapai kinerja yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan bisnis PT Gajah Tunggal Tbk dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia yang masuk dalam peringkat Brand Finance Global 500 Most Valuable Ferdian/KompasOtomotif Stan GT Radial di IIMS 2014 Sementara itu, Head of Division Marketing PT Gajah Tunggal Tbk Leonard Gozali, menyatakan terima kasih kepada Brand Finance Indonesia untuk market researchnya dan juga kepada pelanggan setia produk Gajah Tunggal. Menurut Leonard, pelanggan selalu menjadi prioritas. Karena pelangganlah pihaknya mampu melakukan berbagai hal seperti riset dengan tujuan meningkatkan kualitas produk ban dalam memenuhi kebutuhan konsumen. “Melalui 4 produk Gajah Tunggal, yaitu GT Radial PCR, IRC MC, GITI TBR dan Gajah Tunggal BIAS kami berhasil menjadi ban yang dipercaya oleh ATPM sebagai ban OEM dan di export ke lebih dari 90 negara di dunia,” ucap Leonard. Stanly/KompasOtomotif GT Radial IIMS 2015 Baca juga Sirkuit Mandalika Siap Diaspal Ulang, Ini Tikungan yang Akan Diaspal Berikut ini kisaran harga daftar ban mobil GT pada Februari 2022 175/65/14 - GT Radial Champ Eco Rp 185/70/14 - GT Radial Champ Eco Rp 185/55/15 - GT Radial Champiro GTX Pro Rp 185/60/15 - GT Radial Champ Eco Rp 185/65/15 - GT Radial Champ Eco Rp 205/65/15 - GT Champiro BXT Pro Rp 185/55/16 - GT Radial Champiro GTX Pro Rp 195/50/16 - GT Radial GTX Pro Rp 235/60/16 - GT Radial Savero SUV Rp Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Direktur Utama PT Gajah Tunggal Tbk Sugeng Rahardjo tiga dari kanan, duduk, President United In Diversity Mari Elka Pangestu, Puteri Sjamsul Nursalim, Cherie Nursalim, Pemred Investor Daily Primus Dorimulu empat dari kiri serta sejumlah Pemimpin Media Massa, foto bersama usai buka puasa bersama di Jakarta, Rabu 8/5/2019. Foto Investor Daily/DAVID GITA ROZA JAKARTA – PT Gajah Tunggal Tbk GT masih merajai pasar ban dalam negeri dengan pangsa pasar 50% untuk ban mobil dan 47% untuk ban motor. Direktur Utama GT Sugeng Rahardjo mengatakan, meskipun persaingan ban dalam negeri cukup ketat, perseroan tetap menjadi merek nomor satu dengan produk andalan GT Radial. “Rival kami kebanyakan dari asing, seperti Goodyear dan Bridgestone, tetapi kami tetap yang terdepan,” ujar dia di Jakarta, Rabu 8/5. Tidak hanya menguasai pasar ban nasional, dia menegaskan, perseroan menjadi eksportir terbesar ban asal Indonesia dan sering mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Pasar ekspor utama perseroan adalah Amerika Serikat AS sebesar 70%, kemudian Asia Pasifik, Eropa dan Timur Tengah. Menurut Sugeng, produk ban yang dihasilkan perseroan sangat berkualitas, sehingga disukai pasar dan permintaannya cukup tinggi. Merek yang laris di pasar ekspor masih sama, yaitu GT Radial yang memiliki brand image cukup kuat. Dia menegaskan, ban perseroan dibuat dari karet asli Indonesia sebesar 60%, sedangkan sisanya karet sintesis sebesar 40%. Perseroan juga memproduksi ban ramah lingkungan, yakni GT Radial Campiro Eco untuk mobil dan IRC Enviro untuk motor. GT didirikan pada 1951 oleh pengusaha nasional Sjamsul Nursalim dan telah berkembang menjadi produsen ban terkemuka. Emiten berkode saham GJTL ini memiliki18 ribu orang karyawan langsung dan karyawan tidak langsung, mulai dari distributor hingga penambal ban. Sugeng menuturkan, perseroan komit mendukung upaya pemerintah dengan meningkatkan penetrasi pasar global. Selain itu, perusahaan terus mendorong pengembangan SDM dan peduli lingkungan. Pada 1981, demikian Sugeng, melalui program corporate social responsibility, perseroan mendirikan Politeknik dan mendidik tenaga terampil dan dibuka bagi anak kurang mampu. Mereka mendapatkan pendidikan gratis selama tiga tahun dan uang saku setiap bulan dan bagi lulusan bisa langsung bekerja di GT. Perseroan, lanjut Sugeng, juga mengembangkan penelitian dan pengembangan litbang dan terus melakukan inovasi produk dan yang terbaru memproduksi produk ban ramah lingkungan. Perseroan juga melaksanakan program anak asuh agar dapat melanjutkan pendidikan mulai SD hingga SMA. Perseroan juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi melalui kegiatan penataan lingkungan dan peduli isu lingkungan. Pada 2003, perseroan mendirikan Yayasan Upaya Indonesia United In Diversity Foundation untuk memberikan perhatian pada sektor pendidikan dan kesehatan. Yayasan ini sudah mendapatkan perhatian dunia internasional. Editor Gora Kunjana gora_kunjana Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal di PT Gajah Tunggal GT sebagai produsen ban mobil dan motor, memiliki cara tersendiri dalam membangun jaringan retail khususnya untuk ban sepeda motor. Alih-alih membangun jaringan sendiri, GT berkolaborasi dengan beberapa mitra distributornya. Seperti kerjasama mereka dengan toko ban yang sudah beroperasi selama lima tahun, Warung Ban. Hasil kerjasama ini, nama Warung Ban dicap dengan nama Moto Xpress dan menjual produk Gajah Tunggal, seperti IRC dan Zeneos. Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal Kami saat ini secara aktif bermitra dengan mitra kami untuk bergabung dengan Moto Xpress. Kami ingin mitra kami yang dulu menganut sistem manajemen tradisional tumbuh menjadi lebih profesional dengan Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal. Sejak tahun lalu dikembangkan, Moto Xpress kini memiliki 14 titik di berbagai wilayah di Indonesia. Tiga di antaranya berada di Jabodetabek. Head Moto Xpress Hendro menambahkan, pihaknya menawarkan banyak keuntungan bagi mitranya. Pertama, toko-toko mitra akan dicap dengan standar suasana Moto Xpress. Kedua, sistem manajemen akan dikembangkan. Mulai dari pengembangan sistem rantai pasok, dan keuangan, hingga pelatihan teknisi. Dan ketiga, Gajah Tunggal akan menawarkan banyak program Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal dan berbagai program untuk mempertahankan customer retention. Sejak kerjasama ini, kami merasakan peningkatan penjualan yang cukup besar, terutama di saat-saat yang kami prediksi tidak akan ada pelanggan. Di bulan ini saja, target penjualan kami sebanyak 450 unit bisa dicapai dengan mudah. Kedepannya, kata Ferdy, pihaknya akan terus menambah dan ditargetkan hingga akhir 2018 sudah mencapai 30 mitra untuk Moto Xpress. Sumberharpindo Lestarisentosa Pada tahun 1973, Bapak Tjoa The Hie / Budhi Tresno mendirikan Toko Sumber Harapan. Kemudian pada tahun 1981 Toko Sumber Harapan ditunjuk sebagai dealer oleh PT. Gajah Tunggal, Tbk untuk memasarkan ban dengan merek GT. Seiring berjalannya waktu Toko SUMBER HARAPAN berubah nama secara sah/akta pada tahun 1991 menjadi PT. Sumberharpindo Lestarisentosa, bersama Ibu Yohana Susilowati dan Bp. Budhi Tjahyono sebagai Komisaris dan Ibu Vera Irawati sebagai Direktur. PT. Sumberharpindo Lestarisentosa terus berkomitmen untuk menjadi pemimpin pasar ban mobil merek Gajah Tunggal dan ban sepeda motor IRC. Cara Membuka Usaha Toko Ban Motor dengan Paket 50 Juta Cara Menjadi Partner Bisnis Distributor Ban Gajah Tunggal Bagaimana Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal dan mitra bisnis yang kuat, andal, setia, dan dapat dipercaya untuk “PT. Gajah Tunggal, Tbk” sebagai produsen dan memiliki jaringan distribusi terkemuka 1. Service Pelayanan prima adalah prinsip kami dalam rangka menjaga kepuasan pelanggan dan menjalin hubungan kerjasama yang berkesinambungan. 2. Spooring Tujuan utama dari spooring adalah untuk menyelaraskan posisi roda kanan dan kiri. Efek roda kiri dan kanan yang tidak seimbang bisa membuat mobil goyah dan berat sebelah. Spooring juga bertujuan agar keausan ban mobil merata sehingga kontrol dan kenyamanan tetap terjaga 3. Nitrogen Keuntungan menggunakan N2 sebagai gas pengisi ban tekanan ban lebih tahan lama, menghemat bahan bakar karena mengurangi kerja mesin, dan memperpanjang umur ban kendaraan. 4. Balancing Menyeimbangkan berarti menstabilkan putaran ban dengan menambah bobot pada roda. Tujuan utama dari balancing adalah untuk menghindari keausan yang tidak merata pada ban, meningkatkan stabilitas berkendara, menyelaraskan roda kemudi, dan menghemat penggunaan ban. 5. Ban dan Tubeless Banyak sekali keuntungan menggunakan ban tubeless karena jika ban tiba-tiba bocor, maka proses penambalan sangat mudah, cepat, dan praktis, tanpa harus menunggu lama agar ban yang semula bocor paku bisa teratasi. 5 Cara Menjadi Distributor Ban Mobil Agar Cepat Berhasil Hubungi Distributor Ban Gajah Tunggal Alamat Jl. Jenderal Sudirman Gisikdrono, Semarang Telepon 024 760120 Email Sales Mewarisi bisnis keluarga menghadirkan banyak tantangan. Pertama, mempertahankan kejayaan bisnis yang dibangun belasan atau bahkan puluhan tahun lalu bukanlah hal yang mudah. Tantangan kedua adalah tanggung jawab atas nasib ratusan karyawan yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan. Inilah tantangan yang dihadapi Vera Irawati, penerus PT Sumberharpindo Lestarisentosa yang bergerak di bidang distribusi ban. Dalam usia yang relatif muda, ia diberi tanggung jawab untuk meneruskan estafet bisnis perusahaan yang dirintis oleh orang tuanya bersama paman dan bibinya. Bisnis keluarga ini berdiri sejak tahun 1973. Berawal dari sebuah toko ritel bernama Sumber Harapan di Jalan MT Haryono nomor 261, Semarang, pada tahun 1981 toko tersebut ditunjuk sebagai dealer oleh perusahaan besar Gajah Tunggal untuk memasarkan ban dengan merek GT. Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal Kini selain Gajah Tunggal, ada banyak Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal untuk beberapa merek ban yaitu Goodyear, Swallow, Appolo, dan Accelera. Vera telah terlibat dalam bisnis keluarga sejak dia mengenakan seragam putih dan abu-abu. Saat itu, ia lebih banyak mengurus laporan keuangan, termasuk pembukuan dan pencatatan toko. Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1982, Vera harus membantu mengembangkan bisnisnya. Dia kemudian bekerja penuh waktu di bisnis ini pada tahun 1986, setelah lulus dari perguruan tinggi. Ada keraguan karena bisnis ini umumnya dilakukan oleh laki-laki dan lingkungan kerja didominasi oleh laki-laki. Namun keraguan tersebut tidak menyurutkan intuisi dan kegigihan bisnisnya. Di tangan Vera, bisnis ini berkembang pesat. Toko Sumber Harapan kemudian resmi berganti nama pada tahun 1991 menjadi PT Sumberharpindo Lestarisentosa. Sekarang, ada enam cabang. Dua cabang di Jakarta, satu cabang di Bandung, dan enam cabang di Semarang. Perusahaan tidak hanya membidik layanan untuk pasar mobil, dengan Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal tetapi juga sepeda motor dan retail. Seiring berjalannya waktu, usahanya tidak selalu berjalan mulus. Vera harus melewati berbagai ujian bisnis. Seperti saat krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan harga ban melambung tinggi. Ia mengibaratkan harga sebuah ban yang semula Rp. menjadi sekitar Rp. Ditambah lagi kondisi jalan yang tidak kondusif akibat berbagai kerusuhan. Kinerja pemasar perusahaan menjadi tidak produktif karena menganggur selama dua bulan. Akibatnya, penjualan merosot. “Penjualan hanya di kantor. Mereka masih takut berjalan di sekitar toko karena kerusuhan. Untungnya, perusahaan induk, Gajah Tunggal, memahami kondisi ini. Pengiriman barang dari perusahaan prinsipal juga belum maksimal karena masih ada kekhawatiran. Namun, dengan berpegang pada prinsip mempertahankan bisnis orang tuanya, Vera mampu melewati krisis tersebut. Dia mengatakan kepada saya bahwa jika Anda tidak mampu mengembangkan bisnis orang tua Anda, maka setidaknya pertahankan. Bisnis tidak bisa hilang. Jadi, saya mencoba mengembangkannya. Apapun yang dipercayakan, akan saya angkat. Berapa Persen Keuntungan Jual Ban Motor? Margin Hingga 40% Jika saat ini anda juga tertarik untuk menggunakan produk alat tambal ban dari Gajah Tunggal saat ini dan ingin membelinya dengan Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal terpercaya dan selalu mendapatkan harga ban Gajah Tunggal termurah maka lebih baik beli saja Gajah Tunggal ban melalui Distributor Ban Gajah Tunggal Paling Murah adalah toko online terkemuka di Indonesia yang saat ini juga menjual berbagai pilihan produk ban, termasuk ban dari Gajah Tunggal. Kini Sudah tahu Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal di Indonesia dengan pilihan barang terlengkap, dimana saat ini selalu menjual ban Gajah Tunggal dengan barang tersedia dalam berbagai pilihan jenis dan dengan berbagai ukuran ban pilihan. Untuk masalah harga, saat ini selalu menjual ban asli Gajah Tunggal dengan selalu memberikan harga yang terjangkau. Dimana harga ban Gajah Tunggal yang disediakan oleh akan selalu terjangkau walaupun kondisi keuangan mereka masih sangat terbatas. Distributor Ban Gajah Tunggal Berkualitas Hanya yang selalu memberikan Cara Menjadi Distributor Ban Gajah Tunggal dengan harga Ban Gajah Tunggal termurah se-Indonesia dan barang selalu memiliki kualitas yang istimewa. Hal ini dikarenakan produk ban Gajah Tunggal yang dijual Ralali merupakan hasil produksi dari pabrikan Gajah Tunggal sendiri yang dikenal selalu memproduksi ban dengan kualitas istimewa dan ban yang lebih awet. Sumber dan PT Gajah Tunggal GT yang didirikan sejak tahun 1981 dikenal sebagai produsen ban terintegrasi. Selain memiliki pabrik ban sendiri, juga memiliki pabrik yang memproduksi materialnya. Saat ini pabrik di Tangerang dengan luas 250 hektare ha, diperkuat oleh karyawan. “Pasar kami saat ini sudah menembus ke seluruh benua, 76 pelanggan di seluruh dunia sudah percaya pada kami. Sekitar 120 juta ban sudah diekspor oleh GT sejak 1980-an hingga kini, tahun 1983 merupakan awal ekspor kami,” jelas William Gozali, GM Sales Expor, PT Gajah Tunggal kepada Herning Banirestu. Tahun 1983 merupakan awal ekspor GT, mereka melayani permintaan pasar Timur Tengah, untuk ban khusus terutama ban untuk kendaraan komersial seperti truk. Tahun 1992 pihaknya mulai ekspor ban mobil dan mulai tahun ini ekspor ban motor. Tahun 2011 ekspor GT 11 juta ban dengan nilai Rp 4 triliun. Karena adanya krisis Eropa dan Amerika yang merupakan dua market terbesar GT, memang ada penurunan jumlah ekspor namun secara nilai ekspor tetap bisa dijaga. “Market share di Asia, Afrika, Timur Tengah bisa kami jaga diatas 20%. Yang merupakan pasar emerging, Contoh di Srilanka 24% pangsa pasar, Yaman hampir 30%, Filipina 21%,” tegasnya. Pasar yang digarap, memang mengalami tantangan karena ekspor dipengaruhi kondisi guncangan ekonomi dunia, sehingga pada 2012 GT pun ikut terguncang. Apalagi lebih dari 60% ekspor GT ditujukan ke Amerka dan Eropa. Dengan kondisi tersebut, diatasi GT dengan menggarap pasar lain di luar Amerika dan Eropa, ternyata bisa mencapai pertumbuhan menarik seperti Asia, Amerika Latin kala itu masih ada ruang untuk tumbuh juga. Untuk distribusi ke berbagai negara, GT bekerjasama dengan beberapa importir di berbagai negara. “Kami deal langsung dengan importir, kami tidak punya anak usaha untuk menggarap ekspor ini. Rata-rata hubungan dengan importir kami itu sudah diatas 10 tahunan, jadi mereka cukup loyal juga. Kami dukung juga dengan berbagai training dan layanan lain untuk itu,” jelasnya. Sejak menurunnya pasar karena krisis global pada 2012, pihaknya mulai menggarap pasar khusus pabrik. Tahun itu pabrik mobil yang pertama dipasok adalah Pabrik mobil Proton, Malaysia untuk dua model mobilnya. Juga memasok ban untuk mobil Mitzubishi Strada Triton, Thailand di tahun yang sama. Tahun ini pihaknya sedang mengembangkan untuk bisa juga memasok ban untuk pabrik Suzuki dan Daihatsu. “Reputasi kami kuatnya di produk ban truk, kami punya produk ban baru TBR truck bus radial, yang mulai diekspor ke Volvo Group untuk truk mereka yang diproduksi di Thailand,” katanya. Di Indonesia GT sangat kuat, ban mobil nomor tiga terbesar sebagai merek lokal. Dengan dasar ini pihaknya terus mengembangkan ke pasar global. Dengan mengembangkan pasar ke luar negeri merupakan upaya menjaga brand equity juga. Ini menjaga awareness merek GT. “Kami pasang billboard di Saudi Arabia, Srilanka, Lebanon, dan Malaysia. Juga membuat website, online marketing, social media activity. Kami juga membuat joint promotion dengan importir GT, untuk membuat ritel konsep dengan nama GT Radial Performance Center. Memfokuskan nama GT Radial dengan langkah ini,” imbuhnya. GT juga menjadi sponsor ekspedisi dari Jakarta ke Roma sepanjang 23 ribu km yang dijelajahi, juga menjadi sponsor di AFF Cup. “Kami juga mengikuti show di Accent pada tyre show yang diadakan dua tahun sekali di sana, untuk mengembangkan pasar dan memperkuat merek GT,” katanya. Saat ini GT bisa dibilang sudah memenuhi sertifikasi internasional, walau banyak syarat yang harus dipenuhi. “Kami punya kekuatan R&D, sehingga upaya sertifikasi itu bisa dicapai hasil bagus,” katanya. Ini juga bagian untuk menjawab permintaan pasar. Pihaknya sedang membangun proving ground terbesar di Asia Tenggara seluas 65 ha, yang tahap satu dan tahap dua akan selesai tahun depan. Diharapkan dengan itu makin menambah kepercayaan internasional. Politeknik yang dimiliki GT adalah upaya mereka dalam mendapat SDM terbaik, karena faktor manusia dipandang sebagai hal terpenting dalam kemajuan bisnis. Ketika pertama kali berdiri merek yang digunakan Gajah Tunggal, tapi seiiring perjalanan waktu karena diversifikasi produk, ternyata merek Gajah Tunggal sulit dibaca oleh konsumen terutama yang orang asing. “Akhirnya jadi sebutan yang aneh, lalu dicari solusi yang konsumen asing mudah mengingat, dengan membangun merek GT Radial,” ujarnya. Di ban menurut William ada tiga segmen yaitu premium, value, dan budget. Ban premium kebanyakan dipersepsikan ban-ban produksi Eropa. Ban di segmen budget banyak dipersepsikan pada ban produksi Cina. “Kami memilih berada di ban dengan segmen value. Banyak konsumen sebagai komponen penting dalam mobil, mereka memperlakukan ban sebagai distress product, setelah botak baru ganti,” katanya. Lalu bagaimana membangun merek dengan kondisi tersebut? GT melakukannya dengan visual marketing, melalui iklan dan website. Mengapa website? Karena di berbagai negara website sangat banyak dikunjungi. “Setelah masuk ke pasar internasional, berarti merek kita diakui,” tegasnya. Untuk CRM, diatur seberapa cepat dari order hingga pengiriman barang. Training dilakukan juga oleh GT dengan semua partner penjualannya di luar negeri, seperti sales training, product training, up date manajemen dan sebagainya. Itu semua dibawah GT Radial Performance Center yaitu bagian dari pengembangan nilai merek ban mereka. “Ini bagian kami dalam melakukan bonding dengan buyer, memang ada beberapa kendala, seperti pasar yang masih tradisional di Afrika dan Libya, yang tidak mau mengikuti penjualan seperti dibangun GT Radial, mereka maunya jualan biasa saja. Kami coba ikuti, baru perlahan mengajak lebih modern,” jelasnya. Memang agak sulit awalnya dari trader menjadi brand owner. Untuk mendukung ini ada kantor representasi dan orang di sana yaitu Amerika dan Eropa. Mereka ini memahami bahasa dan kultur setempat, terutama Eropa yang beragam. “Ban yang kami ekspor itu hanya ban mobil dan truk, kalau ban motor untuk memenuhi kebutuhan lokal saja masih kurang,” tegasnya. Seluruh bahan baku utama ban, yaitu karet diambil dari hasil perkebunan karet lokal. Kekuatan GT menurut William, untuk pasar ekspor pada R&D produknya. Kompetisi yang sangat kencang mendorong GT memenuhi produk yang diminta oleh pasar pasar untuk produsen mobil dan umum, itu semua dijawab melalui R&D. “Mulai dari karakter pasar di sana, karakter jalanannya bagaimana dan jenis kendaraannya. Mobil itu ibarat sepatu, harus pas ukuran dan bentuknya,” katanya. GT menurut William tidak membuat ban yang sesuai dengan kondisi pasar. Menurutnya ada pemain yang membuat ban, one size fit all, hal itu tidak mereka lakukan, karena tidak tiap negara bisa menerima jenis ban tersebut. “Ekspor kami saat ini 40% dari total produksi,” ujar pria yang sudah 11 tahun di divisi ekspor dan di GT. Tiap tahun rata-rata pertumbuhan pasarnya sekitar satu kali lipat terutama dari 2011 ke 2012. Kesulitan memasok ke pabrikan di luar negeri, menurut William karena tiap pabrikan biasanya punya pabrik ban sendiri, atau seringnya jika pabrik anjlok penjualannya, maka pemasokan ban ke sana ikut menurun. “Selama kami bisa masuk ke pabrikan, berarti kami sudah memenuhi standar tertentu yang diminta pabrikan tersebut. Konsumen biasanya tidak mau pusing, akan menggunakan ban yang sudah dibawa mobilnya,” jelasnya tentang keunggulan masuk ke pabrikan. Dan bagi konsumen di luar pun akan melihat jika GT ada di merek mobil tertentu, apalagi di merek yang besar, mereka akan mencoba membeli untuk digunakan di mobilnya. Customer di luar negeri mereka anggap sebagai partner. “Kami anggap hubungannya seperti hubungan suami istri, bukan pacaran, jadi ada komitmen,” tegasnya. Dengan komitmen jangka panjang pada partner, ia yakini mereka bisa menjaganya seperti merek sendiri, karena dijadikan merek sebagai milik bersama. Target tahun depan, dijawab William, tiap tahun ia berharap bisa terus meningkat. “Tahun ini kami tidak bisa menebak, karena kondisi ekonomi dunia. Customer kondisinya juga mengalami depresiasi, barang jadi mahal, jadi partner juga berat,” imbuhnya. Masih belum stabilnya kondisi ekonomi di Amerika dan Eropa, dirasakan berat untuk diprediksi. Untuk itulah pihaknya sudah mulai serius mengelola pasar lain seperti Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Kecuali Cina, kurensi negara tujuan tersebut cukup berdampak akibat kondisi ekonomi dunia juga. Namun kondisinya jauh lebih bagus dibanding Amerika dan Eropa. Tapi GT merasakan India ada kesulitan sendiri terutama pada sisi perizinannya yang menurutnya tidak jelas apa yang harus dipenuhi. “Tim ekspor kami ada 7 orang, yang menjual di 76 negara untuk pasar ekspor. Seluruh negara yang dikelola dibagi menjadi lima region, yang rata-rata ada 10 hingga 11 negara. Jadi ada orang yang di sana, ada juga yang di sini yang kelola,” jelasnya. Namun William terus keliling mengontrol pasar ekspornya. Untuk pasar ekspor, William menuturkan memang pada tujuan akhir GT akan makin fokus di sini. “Dengan kondisi Amerika dan Eropa yang lesu saat ini, kami terus melakukan penetrasi ke negara-negara lain yang potensial,” ujarnya. Tahun 2010 kala mulai turun sudah mulai,mencari pasar ke negara lain, tapi memang tidak disangka kondisi sulitnya merembet hingga awal 2013. “Tahun 2012 Amerika membuka anti dumping pada produk Cina, itu membuat kami turun cukup signifikan,” katanya. Harga karet yang melorot pun membuat kondisi importir di negara lain mengalami kepanikan, dengan beli terus. Beruntung saat ini harga karet sudah mulai stabil. Tahun depan, pihaknya harus bersiap dengan banyak kejutan yang akan dihadapi. Maka itulah membangun kekuatan merek adalah jalan untuk produknya menjadi pilihan utama. Menurut William, Mesir sebenarnya pasar GT yang paling potensial, pembelian tinggi, namun kondisi politik di sana memang menyulitkan juga. Walau penjualan tidak menurun. Hanya saja pengiriman uang agak sulit karena tidaka ada US$r. “Kami harus menunggu mengumpulkan uang dulu, ya memang agak slowdown. Ini sama dengan kondisi Libya juga, kala ribut perang, kami sempat slowdown kirim, setelah tenang baru kirim lagi,” katanya. Syria adalah salah satu negara yang bagus penjualannya harus dihentikan karena kondisi politik yang buruk. ***

cara menjadi distributor ban gajah tunggal