KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI •Pasal 18 •(1) Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya •(2) Penilaian proses dan hasil pembelajaran anak beberapapandangan menurut pakar tentang pentingnya paud konsep keilmuan paud bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan paud dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin ilmu, diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau 1 Saat anak mengeksplorasi dan mengamati, guru mengajukan pertanyaan menyelidik kepada anak. 2) Anak didorong dapat mengadaptasi pengetahuan sebelumnya untuk mempelajari informasi baru. 3) Mendorong anak-anak untuk mengamati situasi baru, memikirkan situasi, membuat makna situasi, kemudian menguji makna itu di dunia sekitar mereka. KomponenPAUD antara lain meliputi prinsip-prinsip dasar PAUD, kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi. Kajian terhadap komponen-komponen PAUD perlu dilakukan untuk lebih memahami hakekat PAUD itu sendiri, sehingga bagi pendidik anak usia dini proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan kaidah-kaidah pendidikan yang telah ditetapkan. Modulini ditujukan agar peserta diklat dapat memahami hal-hal tentang layanan PAUD sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : 1. Apa pengertian PAUD? 2. Tujuan dan Ruang Lingkup PAUD 3. Apa landasan yuridis PAUD 4. Bagaimana landasan filosofis PAUD 5. Apa manfaat layanan PAUD bagi anak? 6. Seperti apa layanan PAUD yang bermutu? 7. 1N8rk. Materi ini akan membuat hal tentang memahami suatu peran dalam pengembangan pengetahuan anak-anak seoptimal mungkin yang dimana melalui proses kesempatan ini juga, kami akan membagikan soal dan kunci jawaban tentang materi tersebut, seperti yang sudah dirangkum dibawah Perkembangan dan konsep dasar PAUD1. Reno sering berpura-pura membaca dengan menggunakan kalimat sendiri sambil membuka dan menunjuk gambar dalam buku yang dibacanya. Dia mulai mengetahui bahwa setiap cerita yang baik mempunyai alur, yaitu ada bagian awal, tengah dan a khir. Reno juga mulai mengenal kata-kata yang sering didengarnya dan menyadari bahwa dunia dipenuhi dengan huruf-huruf. Ilustrasi tersebut menggambarkan perkembangan membaca anak usia ….a. 0 – 2 tahunb. 2 – 3 tahunc. 3 – 4 tahund. 4 – 5 tahun2. “Sandi, Tolong ambilkan map Ibu guru yang berwarna biru di ruang guru dan berikan kepada Ibu dewi di perpustakaan”. Perintah Ibu Tina kepada Sandi. Dengan cepat anak itu berlari ke ruang guru dan mengambil map warna biru lalu dia berlari kembali menuju perpustakaan dan menyerahkan map tersebut kepada Ibu Dewi. Hal itu menunjukkan bahwa Sandi sudah memahami perintah yang lebih panjang dan kompleks. Ilustrasi tersebut merupakan gambaran perkembangaaan mendengar anak usia ….a. Taman Kanak-kanakb. Kelompok bermainc. Toddlerd. bayi3. Ibu Lusi adalah pendidik di kelompok bermain. Dia bertanya pada anak didiknya. “ Anak-anak,apa yang tadi pagi kalian lakukan sebelum berangkat ke sekolah?” Kegiatan tersebut dilakukannya karena Ibu Lusi mengetahui bahwa dalam perkembangan bicara anak usia KB sudah dapat....a. Berbicara dengan gaya bahasa yang baik sesuai kaidah bahasab. Berpartisipasi dalam percakapan yang lebih panjang dan fokusc. Memotivasi diri untuk berani mengemukakan pendapatnyad. Mendengarkan dan bicara secara sistematis dan tertata rapi4. Semua benda yang terdapat dalam ruang kelas di Kelompok Bermain Permata mempunyai label yang menunjukkan namanya. Peraturan-peraturan yang berlaku dalam kelompok tersebut juga terpampang di berbagai sudut kelas dalam bentuk tulisan dan gambar. Misalnya “jangan berlari-lari”, “Cuci tangan sebelum makan”, Letakkan tasmu di sini” dan lain-lain. Ilustrasi tersebut menujukkan salah satu cara mendorong perkemb angan …a. Mendengarb. Berbicarac. Menyimakd. Menulis5. Dita sangat keras kepala dan tidak memiliki sopan santun. Dia seringkali membentak-bentak ibunya atau pengasuhnya. Dia juga selalu ingin menang sendiri dan tidak peduli pada perasaan orang lain. Ciri-ciri Dito tersebut menunjukkan bahwa dia tidak memiliki kecerdasan ....a. Emosionalb. Spiritualc. Naturald. Moral6. Ketika anak melakukan kesalahan, maka pendidik atau orang tua harus memberitahu atau mengajarkan anak untuk mengetahui kesalahannya sehingga anak akan memiliki pembiasaan untuk merasa bersalah dan tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Hal ini termasuk dalam pengembangan....a. Rasa simpatib. Hati nuranic. Rasa empatid. Sikap hati-hati7. Anak usia dini menurut NAEYC adalah anak usia 0 – 8 tahun yang tercakup dalam lembaga pendidikan berikut, kecuali …a. Taman penitipan anakb. Pendidikan prasekolahc. Sekolah dasard. Arena bermain8. Anak harus mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang tuanya, sehingga anak akan belajar dari contoh dan cara orangtua berkomunikasi saat mencurahkan kasih sayang. Hal tersebut termasuk salah satu dari sepuluh ide besar Thomas Lickona dalam membentuk karakter yang baik, yaitu....a. Mencintai anakb. Mendidik untuk mengemban tanggung jawabc. Menciptakan kebersamaand. Mengajarkan keseimbangan9. Berikut ini beberapa rekasi bayi pada usia 3 atau 4 bulan pertama yang mengisyaratkan keadaan emosi, kecuali....a. Terjadinya penurunan gerakan motorik ketika merespon peristiwa yang tak terdugab. Timbulnya rasa tertekan sebagai respon terhadap kekurangan yang dialami fisiknyac. Perasaan puas akan muncul ditandai dengan menurunnya ketegangan ototd. Tangisan akan muncul secara terus menerus dan sulit dikendalikan10. Anak usia Dini kadang tidak harus bicara jika merasakan sesuatu. Mereka dapat menunjukkannya dengan ekspresi wajahnyA. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadaan emosi ....a. Merupakan suatu bentuk komunikasib. Merupakan aktivitas mentalc. Mempengaruhi interaksi sosiald. Mewarnai pandangan terhadap diri sendiri11. Dino tampak marah-marah karena kolase yang sedang dikerjakannya tidak kunjung usai, bahkan kolase karyanya semakin berantakan dan potongan kertas yang menempel ditangannya semakin banyak. Ibu guru segera menghampirinya dan mencoba menenangkannya. Ilustrasi tersebut menggambarkan Dino sedang mengalami masalah emosi, yaitu....a. Malub. Terlalu emosionalc. Pemarahd. Frustrasi12. Ketika anak mulai menemukan dan mengenal dunia yang lebih luas di luar dirinya, dia juga mulai menemukan cara lain untuk mengungkapkan perasaannya dan mengingat sesuatu objek tanpa perlu tersebut ditunjukkan oleh anak yang berusia....a. 0 – 3 bulanb. 6 – 8 bulanc. 9 – 12 buland. 1 – 3 tahun13. Perasaan yang bergantung dari cara seseorang berpikir dan merasakan tentang dirinya sendiri dan perasaan cinta, saling menghormati dan penerimaan terhadap orang lain. Perasaan tersebut termasuk salah satu perkembangan yang perlu dikembangkan sejak dini, yaitu.... a. Harga dirib. Kontrol diric. Emosi dirid. Konsep diri14. Ani adalah anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudarA. Ketiga kakaknya sangat aktif dan cukup berkuasa sehingga Ani seringkali harus mengalah dan menurut saja bila diperintah oleh kakak-kakaknyA. Perilaku Ani terbawa sampai ke TK. Hal ini menyebabkan Ani mudah dipengaruhi oleh teman-temannya dan dia sering merasa tidak mampu berperan dalam kegiatan kelompok. Perilaku Ani menggambarkan bentuk egosentrisme, yaitu anak merasa. ….a. Inferiorb. Superiorc. Introvertd. Ekstrovert15. Kegiatan Pengembangan pada lembaga PAUD seringkali diulang-ulang, namun anak tidak pernah merasa bosan bahkan sebaliknya semakin senang hingga mereka menguasai suatu keterampilan tertentu. Hal itu merupakan salah satu titik kritis yang harus diperhatikan, yaitu anak usia dini membutuhkan. ….a. Bantuan dan penjelasanb. Latihan dan rutinitasc. Pembelajaran dan drilld. Coba-coba dan salahKunci Jawaban1. c. 3 – 4 tahun2. b. Kelompok bermain3. b. Berpartisipasi dalam percakapan yang lebih panjang dan fokus4. d. Menulis5. d. Moral6. b. Hati nurani7. d. Arena bermain8. a. Mencintai anak9. d. Tangisan akan muncul secara terus menerus dan sulit dikendalikan10. a. Merupakan suatu bentuk komunikasi11. d. Frustrasi12. b. 6 – 8 bulan13. a. Harga diri14. a. Inferior15. b. Latihan dan rutinitas Soal Pilihan Ganda Materi Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan AUD 1. Pendidik di lembaga PAUD tidak dapat menyamaratakan kemampuan semua anak didiknya karena salah satu prinsip perkembangan anak usia dini adalah bahwa perkembangan berlangsung dalam….a. Waktu yang bersamaanb. Pola yang relatif samac. Rentang yang bervariasid. Arah yang khususJawabanc. Rentang yang bervariasi2. Pelaksanaan pendidikan di lembaga PAUD bersifat luwes dan fleksibel. Perencanaan yang telah isiapkan pendidik dapat berubah setiap saat sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi dengan tetap memperhatikan perbedaan individual anak. Hal itu menggambarkan prinsip utama penyelenggaraan PAUD, yaitu berorientasi pada ….a. Keterpaduanb. Perkembanganc. Keilmuand. PengembanganJawabanb. Perkembangan3. Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh baik sebagian maupun keseluruhannya sehingga dapat diukur dengan satuan panjang atau satuan berat disebut proses ….a. Peningkatanb. Pertumbuhanc. Perkembangand. PertambahanJawabanb. Pertumbuhan4. Terjadinya pertumbuhan menuju pembentukan jasad manusia yang sempurna dan alat-alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi disebut masa ….a. Zygot awalb. Embrio lanjutc. Fetus lanjutd. Fetus diniJawaband. Fetus dini5. Bahan makanan yang mengandung asam lemak Omega-3 memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kecerdasan otak karena asam ini mengandung ….a. idro Quinon dan DHAb. DHA dan EPAc. DHA dan lipidd. EPA dan ADDJawabanb. DHA dan EPA6. Di Lembaga PAUD, pendidik selalu mengawali kegiatan pembelajaran dengan kegiatan bercakap-cakap dengan berbagai topik yang dipilih yang menarik minat anak. Pendidik biasanya akan bertanya mulai dari hal-hal yang terdapat atau terjadi di sekitar anak hingga hal-hal lain yang belum terjadi dan meminta anak-anak untuk berandai-andai. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara untuk mendorong perkembangan ….a. Berbicarab. Menulisc. Mendengard. MenyimakJawabana. Berbicara7. Andi sedang menggambar pemandangan. Dia sudah dapat menggunakan warna sesuai dengan gambar sebenarnya. Bentuk gambarnya juga semakin realistis. Dia memulai gambarnya dengan membuat garis cakrawala yang merupakan batas antara langit dan bumi. Andi berada dalam tahap perkembangan menggambar...a. Abstractb. Schematicc. Preschematicd. ScribbleJawabanb. Schematic8. Sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di daerah pertanian, mengajak anak-anak ke sawah yang baru dibajak. Kemudian anak-anak diminta untuk mengambil tanah disitu untuk dibuat menjadi berbagai macam bentuk. Setelah selesai hasil karya anak tersebut dijemur. Setelah kering, hasil karya anak-anak dipajang di sekolah. Kegiatan tersebut merupakan contoh dari penyajian seni berdimensi....a. Satub. Duac. Tigad. EmpatJawabanc. Tiga9. Ibu Leni tidak dapat memaksa anak-anak untuk ikut menyanyi atau menari saat kegiatan tersebut dilaksanakan. Dia harus menunggu hingga anak-anak menunjukkan rasa senang terhadap kegiatan tersebut dengan cara mengajak anak bercerita tentang asyiknya kegiatan tersebut. Ketika rasa senang dan antusiasme anak-anak muncul barulah Ibu Leni mengajak mereka untuk melakukan kegiatan tersebut. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan musik dan gerakan bersifat ....a. Spontanb. Menyenangkanc. Sukarelad. TerpimpinJawabanc. Sukarela10. Dibanding teman-temannya Dimas memiliki perasaan yang lebih halus. Dia senang sekali melihat suasana kelas yang rapi dan indah. Dia mudah trenyuh jika melihat ada temannya yang bersedih. Ciri-ciri yang ditunjukkan Dimas menunjukkan salah satu ciri anak yang memiliki bakat seni, yaitu ciri ....a. Lebih pekab. Mudah menangisc. Tidak sabard. Suka menyendiriJawabana. Lebih peka11. Salah satu tujuan program pendidikan seni pada anak usia dini adalah membiarkan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan masing-masing. Pendidik dapat saja merencanakan kegiatan untuk merangsang perkembangan potensi anak, namun sebenarnya perkembangan terjadi sesuai dengan diri anak sendiri. Tujuan tersebut adalah ....a. Proses bukan produkb. Kebutuhan anakc. Berpikir kreatifd. Kemajuan individualJawaband. Kemajuan individual12. Latihan fisik bagi anak-anak merupakan suatu hal yang menyenangkan dan disukai oleh mereka. Hal ini karena anak-anak kecil....a. Memperoleh macam-macam kesibukan dan keterampilan motorik baik kasar maupun halusb. Mudah merasa lelah dan tidak mudah berkonsentrasi sehingga tidak bisa diamc. Menemukan sesuatu saat mereka melakukan aktivitas untuk masa depannya kelakd. Menyalurkan seluruh energinya untuk kegiatan fisik dan motorik sepanjang hariJawabana. Memperoleh macam-macam kesibukan dan keterampilan motorik baik kasar maupun halus13. Istilah yang berhubungan dengan personality atau kepribadian dan menunjukkan bagaimana cara seseorang bertingkah laku disebut ....a. Moralitasb. Karakterc. Etikad. EstetikaJawabanb. Karakter14. Salah satu pokok dalam belajar menjadi orang yang bermoral adalah pengembangan rasa bersalah dan rasa malu. Namun sebelum rasa bersalah dialami oleh seorang anak, mereka harus mengalami empat kondisi, salah satu diantaranya adalah ....a. Menentukan standar yang sesuai dengan diri dan kebutuhannyab. Mencari standar yang paling tepat bagi dirinyac. Bertanggung jawab terhadap penyelewengan dari standar tertentu yang telah disepakatid. Mampu menilai perilaku orang lain yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkanJawabanc. Bertanggung jawab terhadap penyelewengan dari standar tertentu yang telah disepakati15. Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk mengajarkan kebiasaan yang baik yang perlu dimiliki oleh seorang anak, karena itu keluarga di sebut tempat ....a. Pertama dan terbaikb. Pertama dan utamac. Terakhir dan utamad. Terakhir dan terbaikJawabanb. Pertama dan utama16. Berikut ini adalah ciri-ciri yang diperlihatkan oleh anak-anak pada masa prasekolah, kecuali bahwa anak….a. Mulai berkenalan dengan lingkungan di luar rumahb. Sudah dapat menghitung benda di sekitarnyac. Mampu belajar dengan baikd. Mulai dapat mengenal orang lain di luar anggota keluargaJawabanb. Sudah dapat menghitung benda di sekitarnya17. Bayi yang baru lahir direkomendasikanuntuk diberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Salah satu alasannya adalah karena dalam ASI terkandung sel makrofag. Fungsi sel ini adalah untuk….a. Membunuh bakteri, fungi dan virusb. Meningkatkan sumber energic. Membentuk struktur otakd. Mencegah gangguan terhadap kelainan otakJawabana. Membunuh bakteri, fungi dan virus Pada Usia dini prasekolah adalah usia yang efektif dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Masa ini disebut masa keemasan golden ages sebab masa anak yang sangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungannya, baik yang berkaitan dengan aspek moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Matematika prasekolah tidak terletak pada penguasaan aritmatika dasar. Namun, memberikan pengalaman matematika dalam permainan mereka, menjelaskan, dan berpikir tentang dunia mereka. Pengalaman matematika tersebut lebih mengenalkan siswa pada konsep matematika. Konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Konsep dasar yang dapat dikenalkan pada siswa PAUD yaitu konsep berhitung dan konsep geometri. Kedua konsep tersebut dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilungkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat dipahami dan dimengerti lebih mendalam oleh para siswa. Misalnya dalam berhitung, siswa dikenalkan dengan jumlah benda yang ada disekitar mereka, seperti permen, kelereng dan lainnya. Untuk benda geometri misalnya dikenalkan bentuk bola, lingkaran dan lainnya dengan benda-benda yang menyerupai bentuk geometri Kunci Pengajaran, Konsep Matematika, AUD Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriPENGAJARAN KONSEP MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI Pada Usia dini prasekolah adalah usia yang efektif dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Masa ini disebut masa keemasan golden agessangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungannya, baik yang berkaitan dengan aspek moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Matematika prasekolah tidak terletak pada penguasaan aritmatika dasar. Namun, memberikan pengalaman matematika dalam permainan mereka, menjelaskan, dan berpikir tentang dunia mereka. Pengalaman matematika tersebut lebih mengenalkan siswa pada konsep matematika. Konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Konsep dasar yang dapat dikenalkan pada siswa PAUD yaitu konsep berhitung dan konsep geometri. Kedua konsep tersebut dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilungkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat dipahami dan dimengerti lebih mendalam oleh para siswa. Misalnya dalam berhitung, siswa dikenalkan dengan jumlah benda yang ada disekitar mereka, seperti permen, kelereng dan lainnya. Untuk benda geometri misalnya dikenalkan bentuk bola, lingkaran dan lainnya dengan benda-benda yang menyerupai bentuk geometri tersebut. Kata Kunci Pengajaran, Konsep Matematika, AUD Email kimarakim21 fatrimasantrisyafri IAIN Bengkulu Pendahuluan Seorang Anak adalah anugerah dari Allah SWT yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Anak juga mempunyai karakteristik tertentu yang tidak sama dengan orang dewasa. Yang membedakannya adalah mereka selalu aktif, dinamis, antusias, mereka seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. 117 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri Pada Usia dini prasekolah adalah usia yang efektif dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Masa ini disebut masa keemasan golden ages sebab masa anak yang sangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungannya, baik yang berkaitan dengan aspek moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Potensi yang dimiliki dapat dirangsang dan dikembangkan agar anak dapat berkembang secara optimal. Maka dibutuhkan kondisi atau tempat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak dan agar tujuan pendidikan tercapai secara optimal 1. Anak prasekolah yang mengikuti PAUD berdasarkan pendapat Solehuddin2 memiliki fungsi utama, yaitu 1 fungsi pengembangan potensi, 2 fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan, 3 fungsi pembentukan dan pembiasaan perilaku-perilaku yang diharapkan, 4 fungsi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan, dan 5 fungsi pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif. Apabila dikaitkan dengan kemampuan matematika maka merujuk dari Permendikbud Nomor 137 1 Sujiono, Yuliani Nurani, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta PT Indeks. Hlm. 56 2 Solehuddin, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, IKIP Bandung Tidak Diterbitkan, 1997, Tahun 2014 aspek kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan dalam PAUD. Aspek kognitif tersebut diantaranya adalah a. Belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru; b. Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan c. Berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. Pada Anak usia prasekolah menurut Clements3 merupakan waktu yang tepat untuk memberikan ketertarikan untuk berhitung, menyusun, membentuk bangunan, menemukan pola, mengukur, dan memperkirakan. Matematika prasekolah tidak terletak pada penguasaan aritmatika dasar. Namun, memberikan pengalaman 3 Clements, D., Mathematics in the Preschool, Teaching Children Mathematics NCTM, 2001, hlm. 270. 118 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafrimatematika dalam permaianan mereka, menjelaskan, dan berpikir tentang dunia mereka. Berdasarkan beberapa pemahaman di atas, maka perlu adanya perhatian khusus dalam pengajaran matematika untuk anak usia dini PAUD. Pengajaran matematika dalam hal penyampaian konsep matematika, harus disesuaikan dengan perkembangan dari anak usia dini tersebut. Pembahasan Konsep Matematika Menurut Farrel dan Farmer mendefinisikan konsep sebagai suatu klasifikasi dari objek-objek, sifat-sifat objek atau kejadian-kejadian yang ditentukan dengan cara mengabstrasikannya4. Selanjutnya berdasarkan Gagne mengemukakan bahwa konsep dalam matematika adalah ide abstrak yang meyakinkan orang dapat mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian kedalam contoh atau bukan contoh dari suatu objek tertentu. Misalnya seorang siswa telah memahami konsep luas segitiga, maka siswa tersebut akan dapat membedakan rumus luas 4 Musliana. 2007. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Konstrutivis Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 11 Abeli. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo. segitiga dan rumus luas bangun datar yang lain5. Menurut Soedjadji mengatakan bahwa konsep-konsep dalam matematika pada umumnya disusun dari konsep-konsep sebelumnya. Misalnya konsep pangkat disusun dari konsep perkalian, konsep luas segitiga disusun dari konsep luas persegi panjang, konsep luas trapesium disusun dari konsep luas segitiga. Berarti konsep-konsep sebelumnya yang dipahami siswa sangat dibutuhkan untuk mengkonstruksi suatu konsep baru6. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Dienes mengemukakan agar pemahaman akan konsep-konsep matematika mampu dipahami oleh siswa lebih mendasar harus maka perlu diadakan pendekatan belajar dalam mengajarkan konsep antara lain a siswa yang belajar matematika harus menggunakan benda-benda konkret dan 5 Arsat. 2007. Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar Melalui Representasi Enaktif, Ikonik dan Simbolik pada Siswa kelas SDN 8 Baruga Kendari. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo Kendari. 6 Soedjadji, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta Dirjen DIKTI. 119 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri membuat abstraksinya dari konsep-konsepnya; b materi pelajaran yang akan diajarkan harus ada hubungannya atau pengaitan yang sudah dipelajari; c supaya siswa memperoleh sesuatu dari belajar matematika harus mengubah suasana abstrak dengan menggunakan Matematika Pada Anak Usia Dini National Council Of Teacher Of Mathematics NCTM telah mengembangkan The principles and strandards for school mathematics prinsip dan standar untuk matematika sekolah memaparkan harapan matematika pada anak usia dini tentang konsep-konsep yang bisa dipahami anak usia dini dalam matematika antara lain 8 1. Bilangan Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak adalah pengembangan kepekaan bilangan. Peka terhadap bilangan berarti tidak sekedar menghitung. Kepekaan bilangan itu mencakup pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman kesesuaian satu lawan satu. Ketika kepekaan terhadap bilangan anak-anak berkembang, mereka menjadi semakin tertarik pada hitung-menghitung. Menghitung ini menjadi landasan bagi 7 Arsat. 8 and Standars for School Mathematics. Reston, VA NCTM. 2000. Hlm. 67 pekerjaan dini anak-anak dengan bilangan. 2. Aljabar Pengenalan aljabar dimulai dengan menyortir, menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain, mengenal, menggambarkan, dan memperluas pola akan memberi sumbangan kepada pemahaman anak-anak tentang penggolongan. 3. Penggolongan Penggolongan klasifikasi adalah salah satu proses yang penting untuk mengembangakn konsep bilangan. Supaya anak mampu menggolongkan atau menyortir benda-banda, mereka harus mengembangkan pengertian tentang “saling memiliki kesamaan”, “keserupaan”, “kesamaan”, dan “perbedaan”. 4. Pola-pola Mengidentifikasi dan menciptakan pola dihubungkan dengan penggolongan dan penyortiran. Anak mulai melihat atribut-atribut yag sama dan berbeda pada gambar dan benda-benda. Anak-anak senang membuat pola di lingkungan mereka. 5. Geometri 120 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriMembangun konsep geometri pada anak di mulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segi empat, lingkaran, segitiga. Belajar konsep letak seperti dibawah, di atas, kiri, kanan meletakkan dasar awal memahami geometri. 6. Pengukuran Ketika anak mempunyai kesempatan untuk pengalaman-pengalaman langsung untuk mengukur, menimbang, dan membandingkan ukuran benda-benda, mereka belajar konsep pengukuran. Melalui pengalaman ini anak mengembangkan sebuah dasar kuat dalam konsep-konsep pengukuran. 7. Analisis data dan probabilitas Percobaan dengan pengukuran, penggolongan, dan penyortiran merupakan dasar untuk memahami probabilitas dan analisis data. Ini berarti mengemukakan pertanyaan, mengumpulkan informasi tentang dirinya dan lingkungan mereka, dan menyampaikan informasi ini secara hidup. Dienes merumuskan 6 tahap berpikir matematika 9. Pertama adalah free play, anak diberi kebebasan untuk berinteraksi dengan 9 Brousseau, Theory of Didactical Situations in Mathematics, Netherlands Kluwer Academic Publisher, 1997, lingkungan. Kebebasan dalam arti, kegiatan pembelajaran tahap awal dilakukan dengan memberi keleluasaan pada siswa mengenal, memperhatikan, mengidentifikasi segala bentuk permainan atau benda-benda konkrit yang disediakan dalam pembelajaran. Kedua games, pada tahap ini diberikan aturan sebelum dimulai dan beberapa kriteria yang harus dicapai sehingga dapat dikategorikan tujuan permainan tersebut tercapai. Generalisasi sebagai tahap ketiga anak mengenal pola, kesamaan, dan sifat umum pada model yang berbeda 10. Tahap keempat, representasi, anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan suatu metode atau cara untuk mewakili semua aktivitas games yang memiliki kesamaan struktur. Kebebasan berekspresi siswa dapat diwujudkan dalam bentuk visual maupun audio. Bentuk representasi visual misalkan adalah gambar, bilangan atau angka, grafik. Tahap kelima simbolisasi, terjadi ketika anak menggunakan formula dan kata-kata untuk mendeskripsikan hubungan. Misalkan representasi simbol luas dan keliling. Terakhir tahap formalisasi, hubungan dan sifat gambar yang dikelompokkan, diurutkan, dan dikenal sebagai bagian dari struktur konsep matematika. Anak pada tahap awal 10 Novikasari, ifada 2016 Matematika dalam Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Bunayya Jurnal Pendidikan Anak, Vol 2 1, hlm 7 121 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri belajar atau prasekolah sampai pada tahap simbolisasi untuk memaknai dunia dengan matematika. Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Pelaksanaan pembelajaran sekarang ini banyak menginspirasi dari empat ahli psikologi kognitif terkenal diantaranya adalah Piaget, Vygotsky, Bruner,dan Dienes. Gagasan atau ide mereka didasarkan pada teori konstruktivisme. Pada teori tersebut memandang anak dapat berkreasi dengan pengetahuannya yang bersumber dari aktivitas mental sehingga menghasilkan pengalamana dari dunia sekitarnya dan menemukan makna dari kegiatan Berdasarkan keempat ahli psikologi kognitif Piaget, Vygotsky, Bruner,dan Dienes memberikan beberapa petunjuk yang sama mengenai proses anak untuk mengenal matematika dalam PAUD. Pada Anak usia 3 sampai dengan 6 tahun dapat mengenal matematika melalui benda-benda di lingkungan mereka dan untuk tingkat sedikit di atasnya melalui benda manipulatif. Selanjutnya anak mampu memberikan representasi atas benda-benda tersebut. Misalkan guru menyediakan beberapa bungkus permen dan pada akhir proses 11 Sperry, Early Childhood Mathematics Third Edition, Boston Pearson, 2006, hlm. 14-16. bermain anak sudah mampu memberikan representasi satu bungkus permen’...’dua bungkus permen’..dan seterusnya 12. Matematika merupakan alat untuk membantu anak memahami dan menganalisa dunianya. Cara matematika adalah dengan deskripsi dan representasi kuantitas, bentuk, ruang, dan pola yang membantu pengorganisasian pengetahuan dan ide dengan cara yang sistematis. Sistem matematika tersebut menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Standar dalam matematika di PAUD yang perlu diberikan sebagai penduan pengembangan pengalaman matematika yang sesuai bagi anak. Beberapa pengembangan pengalaman berarti dapat memberikan tantangan sesuai dengan usia anak, fleksibel dalam variasi respon anak, dan sesuai dengan cara berpikir dan belajar anak 13. Matematika di PAUD memuat dua bidang inti, yaitu 1 bilangan dan 2 geometri dan pengukuran. Kedua bidang tersebut penting sebagai persiapan sekolah dan penting dalam kehidupan sehari-hari 14. Beberapa penerapan aplikasi pengajaran yang dapat diberikan guru dalam mengajar matematika yaitu dengan 12 Novikasari. hlm 7-8 13 National Research Council, Mathematics Learning in Early Childhood Paths Toward Excellence and Equity Washington The National Academies Press, 2009, 14 Novikasari. hlm 8 122 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafrimemberikan materi-materi yang langsung berhubungan dengan kehidupan anak-anak PAUD. Seperti yang ditampilkan berikut ini Satu permen Ditunjukkan simbol 1 Gambar 1. Satu kelereng Dari gambar di atas, siswa diberikan satu bungkus permen, yang menyatakan bahwa ada satu bungkus permen dimana guru menunjukkan bahwa simbol satu adalah 1. Sehingga para siswa mengetahui bahwa satu dapat ditulis dengan angka 1. Dua permen Ditunjukkan simbol 2 Gambar 2. Satu kelereng Dari gambar di atas, siswa diberikan dua bungkus permen, yang menyatakan bahwa ada dua bungkus permen dimana guru menunjukkan bahwa simbol dua adalah 2. Sehingga para siswa mengetahui bahwa dua dapat ditulis dengan angka 2. Tiga permen Ditunjukkan simbol 3 Gambar 3. Satu kelereng Dari gambar di atas, siswa diberikan dua bungkus permen, yang menyatakan bahwa ada tiga bungkus permen dimana guru menunjukkan bahwa simbol tiga adalah 3. Sehingga para siswa mengetahui bahwa tiga dapat ditulis dengan angka 3. 123 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri Kegiatan ini dilakukan selanjutnya hingga pada angka sepuluh 10 . Pada kegiatan ini guru tidak menekankan langsung pada simbol, tetapi siswa diharapkan bahwa angka-angka tersebut hanyala mewakili dari banyaknya benda yang ditunjukkan tersebut. Kemudian untuk kegiatan pembelajaran berikutnya guru dapat mencoba dengan beberapa benda lainnya sehingga dapat mengulang bahwa simbol angka tersebut hanya mewakili dari banyak benda. Dapat dilakukan dengan menunjukkan banyaknya mainan siswa, misalnya kelereng, boneka, karet gelang dan mainan lainnya. Untuk kegitan pembelajaran berikutnya, yaitu tentang teknik / konsep berhitung pada anak PAUD dapat dilakukan sebagai berikut ditambah Akan asama dengan Satu permen ditambah dengan satu permen sama dengan ada dua permen Ditunjukkan simbol 1 + 1 = 2 Gambar 4. Konsep Penjumlahan Kegiatan ini, guru menunjukkan bahwa satu bungkus permen ditambah satu bungkus permen akan ada dua bungkus permen. Atau seorang guru dapat memisalkan seorang siswa diberikan satu bungkus permen kemudian selanjutnya diberikan kembali satu bungkus permen maka seorang anak tersebut akan memiliki dua permen. Misalnya guru dapat melakukan sebagai berikut “Ani mempunyai satu bungkus permen, kemudian Ani diberi Ibunya satu permen kembali, maka berapa permen yang Ani miliki sekarang?” Dari kegiatan tersebut, guru mengiringi kegiatan tersebut dengan menuliskan simbol penjumlahan yang terbentuk dari permasalahn tersebut 1 + 1 = 2. Sehingga siswa mampu mengerti bahwa simbol satu ditambah satu sama dengan dua tersebut. 124 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriKegiatan ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh berikutnya, misalnya seperti berikut ditambah Akan asama dengan Satu permen ditambah dengan tiga permen sama dengan ada empat permen Ditunjukkan simbol 1 + 3 = 4 Gambar 4. Konsep Penjumlahan Kegiatan ini, guru menunjukkan bahwa satu bungkus permen ditambah tiga bungkus permen akan ada empat bungkus permen. Atau seorang guru dapat memisalkan seorang siswa diberikan satu bungkus permen kemudian selanjutnya diberikan kembali tiga bungkus permen maka seorang anak tersebut akan memiliki empat bungkus permen. Misalnya guru dapat melakukan sebagai berikut “Iwan mempunyai satu bungkus permen, kemudian Ani memberikan iwan tiga bungkus permen, maka berapa permen yang Iwan miliki sekarang?” Dari kegiatan tersebut, guru mengiringi kegiatan tersebut dengan menuliskan simbol penjumlahan yang terbentuk dari 125 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri permasalahn tersebut 1 + 3 = 4. Sehingga siswa mampu mengerti bahwa simbol satu ditambah satu sama dengan dua tersebut. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk menjelaskan konsep penjumlahan kepada siswa. Pembelajaran konsep penjumlahan ini dapat dilakukan dengan mencoba beberapa benda lainnya sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan hanya berfokus pada satu benda. Misalnya dapat diganti dengan benda-benda lainnya. Untuk kasus selanjutnya, siswa dikenalkan dengan konsep geometri dengan menampilkan beberapa bentuk geometri yang ada di sekitar mereka. Misalnya seperti berikut ini Gambar 5. Bola Gambar bola dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk bola yang dikenal dalam geometri secara matematika. Bentuk bola lainnya yang dapat dikenalkan pada siswa adalah, kelereng, bola pimpong, bola kasti dan bentuk berupa bola geometri lainnya. Gambar 5. Bola Gambar jam dinding dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk lingkaran yang dikenal dalam bentuk geometri secara matematika. Bentuk lingkaran lainnya yang dapat dikenalkan pada siswa adalah ban sepeda, dan bentuk berupa bola geometri lainnya. 126 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriGambar 6. Topi Kerucut Guru dapat menjelaskan bentuk kerucut dalam geometri dapat diwakili dengan melihatkan bentuk topi kerucut seperti pada gambar 6 tersebut di atas. Seorang guru dapat memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kerucut lainnya. Gambar 7. Toples Guru dapat menjelaskan bentuk tabung dalam geometri dapat diwakili dengan melihatkan bentuk toples seperti pada gambar 7 tersebut di atas. Seorang guru dapat memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk tabung lainnya. 127 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri Gambar 8. Rubrik Kube Guru dapat menjelaskan bentuk kubus dalam geometri dapat diwakili dengan melihatkan mainan rubrik kube seperti pada gambar 8 tersebut di atas. Seorang guru dapat memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kubus lainnya. Kemudian dari kegiatan pembelajaran berikutnya, guru dapat memberikan contoh-contoh bentuk geometri lainnya yang terdapat dalam satu benda yang memiliki beberapa bentuk geometri. Misalnya seperti berikut Sumber Gambar 9. Bus Guru dapat meeminta para siswa menyebutkan bentuk geoemtri yang terdapat pada mainan mobilan bus seperti pada gambar 9. Untuk lebih jelas dalam memberikan beberapa contoh bentuk geometri akan disajikan seperti pada tabel berikut ini 128 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriSumber Gambar 10. Benda-benda bentuk geometri Konsep matematika dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilingkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat lebih dipahami dan dimengerti oleh para siswa. Penutup Pengalaman matematika tersebut lebih mengenalkan siswa pada konsep matematika. Konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Konsep dasar yang dapat dikenalkan pada siswa PAUD yaitu konsep berhitung dan konsep geometri. Kedua konsep tersebut dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilingkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat lebih dipahami dan dimengerti oleh para siswa. Misalnya dalam berhitung, siswa dikenalkan dengan jumlah benda yang ada disekitar mereka, seperti permen, kelereng dan lainnya. Untuk benda geometri misalnya dikenalkan bentuk bola, lingkaran dan lainnya dengan benda-benda yang menyerupai bentuk geometri tersebut. 129 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri DAFTAR PUSTAKA Arsat. 2007. Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar Melalui Representasi Enaktif, Ikonik dan Simbolik pada Siswa kelas SDN 8 Baruga Kendari. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo Kendari. Brousseau, Theory of Didactical Situations in Mathematics, Netherlands Kluwer Academic Publisher, 1997, Clements, D. 2001. Mathematics in the Preschool, Teaching Children Mathematics NCTM Musliana. 2007. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Konstrutivis Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 11 Abeli. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo. National Research Council, 2009. Mathematics Learning in Early Childhood Paths Toward Excellence and Equity Washington The National Academies Press and Standars for School Mathematics. Reston, VA NCTM. 2000 Novikasari, ifada 2016 Matematika dalam Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Bunayya Jurnal Pendidikan Anak, Vol 2 1 Soedjadji, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta Dirjen DIKTI Solehuddin, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, IKIP Bandung Tidak Diterbitkan, 1997 Sperry, 2006. Early Childhood Mathematics Third Edition, Boston Pearson Sujiono, Yuliani Nurani, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta PT Indeks. 130 ... National Council of Teacher of Mathematics NCTM telah mengembangkan The principles and strandards for school mathematics prinsip dan standar untuk matematika sekolah memaparkan harapan matematika pada anak usia dini tentang konsep-konsep yang bisa dipahami anak usia dini dalam matematika antara lain 1 konsep angka dan bilangan, 2 konsep pola dan hubungan, 3 konsep hubungan geometri bentuk dan ruang, 4 konsep memilih dan mengelompokkan, dan 5 konsep pengukuran Syafri, 2018. ...... Penggolongan/pengelompokkan adalah salah satu proses yang dapat digunakan mengembangkan konsep bilangan, agar anak mampu menggolongkan atau menyortir benda-banda, mereka harus mengembangkan pengertian tentang "saling memiliki kesamaan", "keserupaan", "kesamaan", dan "perbedaan" Syafri, 2018. Kegiatan memilih dan mengelompokkan yang diajarkan pada anak diawali dengan melakukan pengamatan terhadap sekelompok benda, kemudian memisahkannya menjadi kelompok-kelompok tersendiri sesuai dengan persamaan dari benda-benda tersebut. ...... Menurut Nurhazizah 2014, pengukuran, yaitu kemampuan yang difokuskan pada kegiatan pemahaman terhadap prinsipprinsip dalam pengukuran. Ketika anak mempunyai kesempatan untuk pengalaman pengalaman langsung untuk mengukur, menimbang, dan membandingkan ukuran benda-benda, mereka belajar konsep pengukuran Syafri, 2018. ... Hanggara Budi UtomoPendidikan merupakan sesuatu yang mampu memberikan pengetahuan kepada seseorang, akan tetapi semenjak adanya pandemi covid-19 yang melanda Indonesia hingga saat ini memberikan akibat yang buruk terhadap dunia pendidikan, salah satunya pendidikan anak usia dini. Kegiatan pembelajaran yang semula menggunakan sistem tatap muka harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh, hal tersebut dilakukan agar pendidikan anak usia dini di masa pandemi tetap berjalan secara optimal. Pelaksanaan pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia di dilakukan kegiatan belajar di rumah dengan menggunakan metode dalam jaringan / daring dan luar jaringan/luring. Pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan media sosial WhatsApp Grup, pesan teks, telepon dan sejenisnya. Sedangkan pembelajaran luring dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah / home visit.... Guru dapat memberikan aktivitas pola seperti bermain mengikuti pola, menyusun urutan stik dari kecil ke besar atau sebaliknya, dan mengajak anak bermain merangkai gelang Nuraini, 2017. Pada awal pengenalan aljabar, anak diajak untuk menyortir, menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain Syafri, 2018. ...I Komang Sesara AriyanaThis paper aims to describe the importance of teaching algebraic content and algebraic thinking skills for early childhood and how the learning strategies are used at the PAUD level. The method of writing is by reviewing literature on learning algebraic content and algebraic thinking for early childhood. Algebra is one content in mathematics that exists at every level of education. Algebra learning for early childhood includes learning about relationships, patterns, and arithmetic development. Algebra needs to be given from an early age so that children are able to have algebraic thinking skills from the beginning to know mathematics. The success of children understanding algebra and algebraic thinking skills from an early age really helps them to develop further than children who do not acquire them. Through this paper, it is hoped that educators in early childhood education can obtain information about the importance of algebra being taught from preschool age and inspiration about strategies for teaching algebraic content for early childhood so that they can develop algebraic thinking skills in children. Keywords algebra; algebraic thinking; early childhood ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya membelajarkan konten aljabar dan keterampilan berpikir aljabar untuk anak usia dini serta bagaimana strategi pembelajarannya di jenjang PAUD. Metode penulisan yaitu dengan kajian literatur terhadap pembelajaran konten aljabar algebra content dan berpikir aljabar algebraic thinking untuk anak usia dini. Aljabar merupakan salah satu konten dalam matematika yang ada di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran aljabar untuk anak usia dini memuat pembelajaran tentang hubungan, pola, dan pengembangan aritmetika. Aljabar perlu diberikan sejak dini agar anak mampu memiliki keterampilan bepikir aljabar sejak awal mengenal matematika. Keberhasilan anak memahami aljabar dan keterampilan berpikir aljabar sejak dini sangat membantu mereka untuk berkembang lebih jauh daripada anak-anak yang tidak memperolehnya. Melalui tulisan ini, diharapkan para pendidik di PAUD dapat memperoleh informasi tentang pentingnya aljabar diajarkan sejak usia prasekolah dan inspirasi mengenai strategi membelajarkan konten aljabar untuk anak usia dini sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir aljabar pada anak. Kata Kunci aljabar; anak usia dini; berpikir aljabarResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.

pertanyaan tentang konsep dasar paud